Mata
Kuliah : Pelayanan Keluarga
Berencana
Kode
MK : Bd. 308
Pokok Bahasan : KB Suntik
Sub topik :
1.
Jenis-jenis
kontrasepsi suntik
2.
Efektifitas
kontasepsi suntik
3.
Mekanisme
kontrasepsi suntik
4.
Indikasi dan
kontraindikasi kontrasepsi suntik
5.
Pencegahan infeksi
dalam penggunaan kontrasepsi suntik
6.
Cara penggunaan dan
instruksi kontrasepsi suntik
7.
Efek samping dan
penanggulangannya
8.
Keuntungan dan
kerugian kontrasepsi suntik
9.
Pendokumentasian
Waktu
: 80
menit
Dosen : Eka Arika,
S.ST, M.Kes

|
I
|
ndonesia merupakan negara
yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain
jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya
penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan
hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi,
tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah
kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan
perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia.
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya
terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju
pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan
jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin
besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi
kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu
dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana,
fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka
mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan
kini ditangani oleh BKKBN. Salah
satu program KB yaitu Metode
suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakaian suntikan KB oleh karena
aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada
pasca persalinan.



I.
Tujuan
Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pembelajaran
selama 80 menit, mahasiswa mampu memahami penggunaan suntik KB.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis
kontrasepsi suntik
2. Menjelaskan tentang efektifitas
kontasepsi suntik
3. Menjelaskan tentang mekanisme
kontrasepsi suntik
4. Menjelaskan tentang indikasi dan
kontraindikasi kontrasepsi suntik
5. Menjelaskan tentang pencegahan
infeksi dalam penggunaan kontrasepsi suntik
6. Menjelaskan tentang cara
penggunaan dan instruksi kontrasepsi suntik
7. Menjelaskan tentang efek samping
dan penanggulangannya
8. Menjelaskan tentang keuntungan
dan kerugian kontrasepsi suntik
9. Menjelaskan cara
mendokumentasikannya


A.
SUNTIKAN KOMBINASI
Jenis suntikan kombinasi adalah
25 mg depo medroxyprogesteron acetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan
injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
1.
Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan
per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
2.
Mekanisme Kerja
ü Menekan ovulasi
ü Membuat lendir serviks menjadi lebih kental sehingga
penetrasi sperma terganggu
ü Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga
implantasi terganggu
ü Menghambat transportasi gamet oleh tuba
3.
Indikasi Dan Kontraindikasi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
|
§ Usia reproduksi
§ Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas
tinggi
§ Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
§ Pascapersalinan dan tidak menyusui
§ Anemia
§ Nyeri haid hebat
§ Riwayat kehamilan ektopik
§ Haid teratur
§ Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
|
§ Hamil/ diduga hamil
§ Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
§ Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabya
§ Usia > 35 tahun yang merokok
§ Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan
darah tinggi (>180/110 mmHg)
§ Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit
kepala/ migraine
§ Keganasan payudara
|
4.
Pencegahan infeksi
ü Anggap setiap orang (klien maupun
staf) dapat menularkan infeksi.
ü Cuci tangan – upaya
yang paling penting untuk mencegah kontaminasi silang.
ü Gunakan (sepasang) sarung tangan
sebelum menyentuh apa pun yang basah seperti Kulit terkelupas, membran mukosa,
darah atau duh tubuh lain, serta alat-alat yang telah dipakai dan
bahan-bahan lain yang terkontaminasi, atau sebelum melakukan tindakan invasif.
ü Gunakan bahan antiseptik untuk
membersihkan kulit maupun membran mukosa sebelum melakukan operasi,
membersihkan luka, atau menggosok tangan sebelum operasi dengan bahan
antiseptik berbahan dasar alkohol.
ü Lakukan upaya kerja yang aman,
seperti tidak memasang tutup jarum suntik (recapping), memberikan
alat-alat tajam dengan cara yang aman, bila mungkin, gunakan jarum tumpul untuk
menjahit luka.
ü Buang bahan-bahan terinfeksi
setelah terpakai dengan aman untuk melindungi petugas pembuangan dan untuk
mencegah cedera maupun penularan infeksi kepada masyarakat.
5. Cara
penggunaan dan instruksi
ü Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari
siklus haid
ü Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7
siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari, atau
menggunakan kontrasepsi lain selama 7 hari
ü Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui serta
belum haid suntikan pertama dapat diberikan, asal dipastikan tidak hamil
ü Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui serta
telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1
dan 7
ü Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan
diberikan suntikan kombinasi
ü Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan
dalam waktu 7 hari
ü Cara penggunaan :suntikan kombinasi dapat diberikan
setiap 1 bulan sekali dan klien diminta
datang setiap 4 minggu
ü Tempat penyuntikan secara intramuskuler (IM) di daerah
bokong
6.
Efek samping dan penanggulangan
ü Amenorhea adalah gejala darah
haid tidak berkumpul di dalam rahim. Apabila tidak terjadi kehamilan maka efek
samping ini tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun apabila siklus menstruasi
masih bermasalah dan apalagi terjadi kehamilan maka KB Suntik harus dihentikan,
dan sebenarnya suntikan hormon progestin dan estrogen mempunyai pengaruh yang
sedikit pada janin.
ü Mual/Muntah adalah gejala yang
sering dialami wanita yang menggunakan suntik KB, yang akan hilang tanpa
pengobatan apapun dalam beberapa hari kedepan.
ü Perdarahan/perdarahan
bercak(spotting), adalah hal yang juga sering terjadi pada pengguna KB Suntik.
Namun apabila pendarahan terjadi terus menerus maka anda perlu memilik jenis
alat kontrasepsi lain.
ü Berat Badan Naik atau menurun
juga menjadi efek samping penggunaan suntik KB. Apabila perubahannya 1-2 kg
merupakan hal yang wajar terjadi. Namun apabila perubahan Berat Badan terlalu
banyak, maka Suntikan sebaiknya dihentikan dan menggantinya dengan alat
kontrasepsi lain.
ü Pusing dan sakit kepala saat
pertama kali penggunaan Suntik KB bisa dilakukan dengan mengkonsumsi anti
prostaglandin yang bertujuan untuk mengurangi pusing, dan acetosal 500 mg 3 x 1
tablet per hari.
ü Hematoma adalah gejala kulit
membiru yang bisa diatasi dengan mengompres dengan air dingin
ü selama 2 hari. Setelah itu
lakukan kompres dengan air hangat sehingga warna biru/kuning pada kulit menjadi
hilang.
ü Keputihan yang
muncul setelah dilakukan suntik KB bisa diatasi dengan menggunakan anti
cholinergic seperti extrabelladona 10 mg 2 x 1 tablet, untuk mengurangi cairan
keputihan yang berlebihan. Perubahan warna dan bau pada gejala keputihan
disebabkan karena adanya infeksi.
7.
Keuntungan Dan Kerugian
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
|
© Tidak berpengaruh terhadap
hubungan seksual
© Tidak diperlukan
pemeriksaan dalam
© Jangka panjang dan efek
samping kecil
© Mengurangi jumlah
perdarahan dan nyeri
© Mencegah anemia
© Mengurangi penyakit
payudara jinak dan kista ovarium
© Mencegah kehamilan ektopik
|
©
Terjadi
perubahan pola haid
©
Ketergantungan
klien terhadap pelayanan kesehatan
©
Mual,
sakit kepala dan nyeri payudara
©
Dapat
terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, dll.
©
Penambahan
BB
©
Tidak
menjamin perlindungan terhadap IMS
©
Pemulihan
kesuburan terlambat
|
B.
SUNTIKAN PROGESTIN
Jenis suntikan progestin adalah:
ü Depo medrokxyprogesteron acetat (DMPA), mengandung 150
mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di
daerah bokong).
ü Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara
disuntik intramuskular.
1.
Efektifitas
Efektifitas tinggi
(0,3 kehamilan per 100 perempuan pertahun)
2.
Mekanisme Kerja
ü Mencegah ovulasi
ü Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
ü Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
ü Menghambat transportasi gamet oleh tuba
3.
Indikasi Dan Kontraindikasi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
|
§
Usia
reproduksi
§
Menghendaki
kontrasepsi jangka panjang dengan efektifitas tinggi
§
Menyusui
dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
§
Setelah
melahirkan dan tidak menyusui
§
Pasca
abortus/ keguguran
§
Tekanan
darah < 180/ 110 mmHg
§
Sering
lupa menggunakan pil kontrasepsi
|
§
Hamil/
dicurigai hamil
§
Perdarahan
pervaginam yang belum jelas penyebabnya
§
Tidak
dapat menerima terjadi gangguan haid, terutama amenorea
§
Menderita
kanker payudara atau riwayat kanker payudara
§
Diabetes
melitus disertai komplikasi
|
4.
Pencegahan infeksi
ü Anggap setiap orang (klien maupun
staf) dapat menularkan infeksi.
ü Cuci tangan – upaya
yang paling penting untuk mencegah kontaminasi silang.
ü Gunakan (sepasang) sarung tangan
sebelum menyentuh apa pun yang basah seperti Kulit terkelupas, membran mukosa,
darah atau duh tubuh lain, serta alat-alat yang telah dipakai dan
bahan-bahan lain yang terkontaminasi, atau sebelum melakukan tindakan invasif.
ü Gunakan bahan antiseptik untuk
membersihkan kulit maupun membran mukosa sebelum melakukan operasi,
membersihkan luka, atau menggosok tangan sebelum operasi dengan bahan
antiseptik berbahan dasar alkohol.
ü Lakukan upaya kerja yang aman,
seperti tidak memasang tutup jarum suntik (recapping), memberikan
alat-alat tajam dengan cara yang aman, bila mungkin, gunakan jarum tumpul untuk
menjahit luka.
ü Buang bahan-bahan terinfeksi
setelah terpakai dengan aman untuk melindungi petugas pembuangan dan untuk
mencegah cedera maupun penularan infeksi kepada masyarakat.
5.
Cara penggunaan dan instruksi
ü Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
ü Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
ü Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat
diberikan setiap saat asalkan tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh berhubungan seksual
ü Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi
hormonal sebelumnya secara benar, suntikan pertama dapat diberikan
ü Bila ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi
hormonal, suntikan pertama diberikan pada hari pertama sampai hari ke 7, atau
dapat diberikan setiap saat asal yakin ibu tersebut tidak hamil
ü Cara penggunaan: kontrasepsi suntikan DMPA diberikan
setiap 3 bulan sekali diberikan secara intramuskular (IM) di daerah pantat {1/3
SIAS (spina iliaka anterior superior) 90º} suntikan diberikan setiap 90 hari.
6.
Efek samping dan penanggulangan
1. Amenorhea
ü Bila hamil, hentikan suntikan
ü Bila terjadi kehamilan ektopik,
rujuk klien segera
ü Bila tidak hamil, tidak perlu
tindakan khusus, berikan konseling
ü Jelaskan bahwa darah haid tidak
terkumpul dalam rahim
ü Jangan berikan terapi hormonal
untuk menimbulkan perdarahan
2. Perdarahan
tidak teratur/spotting
ü Jelaskan bahwa perdarahan yang
terjadi sering dijumpai
ü Bila klien tidak dapat menerima
perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan, berikan pengobatan :
ü 1 siklus pil kontrasepsi
kombinasi (30-35 µg etinilestradiol)
ü Ibuprofen sampai 800mg (3x1 untuk
5 hari)
ü Jelaskan bahwa selesai pemberian
kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan
3. Jika terjadi perdarahan banyak
selama pemberian suntikan, ditangani dengan pemberian :
ü 2 tablet pil kombinasi per hari
selama 3-7 hari, dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal
ü Atau diberi 50µg etinilestradiol
atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari
4. Meningkat/menurunnya
Berat Badan
ü Informasikan bahwa kenaikan BB
sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi
ü Bila peningkatan BB
berlebihan/mencoloks, dapat di sarankan untuk menggantinya dengan metode
kontrasepsi yang lain
7.
Keuntungan Dan Kerugian
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
|
©
Tidak
berpengaruh terhadap hubungan seksual
©
Tidak
memiliki pengaruh terhadap ASI
©
Dapat
digunakan oleh perempuan > 35
tahun sampai perimenopouse
©
Membantu
mencegah Ca endometrium dan kehamilan ektopik
©
Menurunkan
kejadian penyakit jinak payudara
|
©
Terjadi
gangguan pola haid: siklus memendek/ memanjang, perdarahan banyak/ sedikit,
spotting atau tidak haid
©
Terjadi
penambahan BB
©
Terlambat
kembali ke kesuburan
©
Tidak
menjamin perlindungan terhadap IMS
©
Klien
sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan
|
Pentunjuk Kerja
1.
Baca
dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2.
Siapkan
alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah
petunjuk instruktur.
4.
Tanyakan
pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
1.
Jagalah
kesterilan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan sesuai
dengna fungsinya.
2.
Pakailah
peralatan sesuai dengan fungsinya.
3.
Pusatkan
perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu.
4. Perhatikan
teknik KB Suntik
1. Peralatan :
2. Bahan :
3. Prosedur Tindakan :
a.
Persiapan :
1)
Siapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan, serta susunlah secara ergonomis.
2)
Siapkan lingkungan untuk menjaga privacy
pasien.
3) Persiapan
pasien :
b. Langkah-langkah tindakan :
|
No
|
Langkah-langkah
|
Gambar
|
|
1.
|
Melakukan penapisan KB Suntik
Key point :
§
Pastikan pasien hari pertama Haid
terakhir 7 hari yang lalu atau lebih
§
Menyusui dan kurang dari 6 minggu
pasca persalinan
§
Perdarahan/ perdarahan bercak antara
haid setelah senggama
§
Ikterus pada kulit atau mata
§
Nyeri kepala hebat/ gangguan visual
§
Nyeri hebat pada betis,paha,dada,atau
tungkak bengkak (edema)
§
Tekanan darah diatas 150
mmHg(sistolik) atau 90 mmHg(diastolik)
§
Massa atau benjolan pada payudara
§
Sedang minum (mengkonsumsi)
obat-obatan anti kejang(epilepsi)
1.
Apabila klien menyusui dari 6 minggu
pasca persalinan maka pil kombinasi adalah metode pilihan terakhir.
2.
Tidak cocok untuk pil progestin (mini
pil), suntikan (DMPA NET-ET)
3.
Tidak cocok untuk suntikan progestin
(DMPA atau NET-ET)
Jika
semua jawaban diatas adalah “Tidak” dan tidak dicurigai adanya kehamilan
dapat diteruskan dengan konseling khusus. Bila respon banyak yang “Ya”
berarti klien perlu dievaluasi sebelum keputusan akhir dibuat.
|
![]() |
|
2.
|
Melakukan pemeriksaan fisik meliputi keadaan umum, Berat badan dan
Tekanan darah
Key point :
Pastikan Tekanan darah diatas 150
mmHg(sistolik) atau 90 mmHg(diastolik)
|
![]() |
|
3.
|
Jelakan proses penyuntikkan
kb dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah
pemasangan dan mempersilahkan pasien untuk bertanya.
Key point :
|
![]() |
|
2
|
Mencuci tangan 7 langkah
dengan sabun di air mengalir.
Key point :
|
![]() ![]() |
|
4.
|
Buka pembungkus spuit 3 cc. Gunakan alat suntik
sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan.
Key point :
Pastikan pembungkus alat suntik
tersebut tidak tertusuk, robek, atau rusak karena lembab. Buang jarum yang
telah terkena tangan, permukaan atau obyek tidek steril.
|
![]() |
|
5.
|
Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan
lembut dan gunakan jarum steril.
Key Point :
Vial tidak perlu diusap dengan kapas
alkohol.
|
![]() |
|
6.
|
Sedot obat dari vial sampai habis, keluarkan udara.
Key Point :
Jangan sampai ada
udara yang masuk, jika ada keluarkan udaranya.
|
![]() ![]() |
|
7.
|
Tusukkan jarum steril ke lengan (otot deltoid)
atau ke bokong (otot ventro gluteal)
Key point :
§
Letak penyuntikkan di 1/3 SIAS
§
Lakukan aspirasi kemudian suntikkan.
§
Jangan mengurut/mengusap area
suntikan. Minta klien untuk tidak mengusap.
|
![]() |
|
8.
|
Buang alat suntik dengan
benar.
§
Setelah menyuntik, jangan memasang
tutup jarum kembali atau pasang dengan
tekhnik satu tangan. Letakkan/buang ke wadah benda tajam segera setelah
pakai.
|
![]() |
|
9.
|
Cuci tangan dan keringkan
Key point:
Mencuci tangan
sesuai dengan standar Pencegahan Infeksi
( 7
langkah )
|
![]() |
|
10.
|
Pendokumentasian dan catat tanggal
kembali penyuntikkan kb.
|
![]() |
1.
Setiap langkah dilakukan secara berurutan
2. Penerapan alat-alat yang digunakan mudah
dijangkau dan tersusun secara sistematis serta digunakan sesuai fungsinya
3.
Memperhatikan psikologis dan keadaan ibu
4.
Memperhatikan kesterilan dalam bekerja


Masalah kependudukan adalah maslaah yang
paling penting dalam pembangunan suatu negara karena dapat menghambat
pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dengan persebaran pendudukyang
lebih merata dimaksutkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial
ekonomi dan nilai lingkungan yang timbul akibat tekanan kepadatan penduduk yang
semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang merata juga
dimaksutkan untuk membuka dan mengebangkan wilayah abru guna memperluas
lapangan kerja danmemanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil
berguna.jumlah penduduk yang sedikit akan mempermudah pemerintah untuk
meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat indonesia
dengan demikian hasil pembanguna dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat bail di wilayah yang berkepadatan
tinggi maupun yang berkepadatan rendah. Solusi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah kependudukan yaitu dengan transmigrasi, program KB, menunda masa perkawin, penambahan dan penciptaan
lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan,
mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
dan meningkatkan produksi dan
pencarian sumber makanan.
![]() |


1. Jelaskan tentang jenis-jenis kontrasepsi suntik?
2. Jelaskan tentang efektifitas kontrasepsi suntik?
3. Jelaskan tentang mekanisme kontrasepsi suntik?
4. Jelaskan tentang indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi
suntik?
5. Jelaskan tentang pencegahan infeksinya?
6. Jelaskan tentang cara penggunaan dan instruksi
kontrasepsi suntik?
7. Jelaskan tentang efek samping dan penanggulangannya?
8. Jelaskan tentang keuntungan dan kerugian kontrasepsi
suntik?
9. Lakukan pendokumentasian?


1. dr.
Hanafi Hartanto. 1994. KB dan Kontrasepsi.
Jakarta: Pustaka Sinar harapan
2. Prawirohardjo,
Sarwono. 2003. Buku
Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi.
Jakarta: JNPKKR/POGI
3. Manuaba,
Ida Bagus Gde. 1999. Ilmu kebidaan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta
: EGC
4. Varney, Helen .2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC














Tidak ada komentar:
Posting Komentar